Friday, August 23, 2013

Nasional - 15 Ags 2013 - 06:19:27

Implementasi Kurikulum 2013: Yang Wajib itu Mendirikan Gugusdepan

197746_5.JPG

Jakarta – Para pengurus kwartir (andalan tingkat nasional, daerah, cabang dan ranting) bertekad terus mendarmabaktikan dirinya untuk kemajuan Gerakan Pramuka. Tekad itu diucapkan dalam acara  Ulang Janji  yang diadakan di jajaran kwartir daerah dan cabang di Tanah Air pada Selasa (13/08/2013) petang lalu. Acara sakral ini selalu dilakukan satu hari sebelum peringatan Hari
Ulang Tahun Gerakan Pramuka yang jatuh setiap 14 Agustus

“Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma,” demikian Trisatya yang diucapkan para pembina, pelatih dan andalan di seluruh Indonesia saat Ulang Janji.

Satu pekan sebelumnya, ribuan pramuka penggalang, penegak dan pembina di daerah-daerah membantu petugas selama arus mudik Lebaran 2013. Mereka membantu warga lanjut usia dan anak-anak naik ke kereta api, bus dan kapal. Ada pula yang menjadi asisten tim kesehatan atau Dinas Perhubungan. Sementara itu, adik-adik Satuan KaryaPramuka Bhayangkara dan Wirakartika membantu polisi mengatur lalu lintas.  Program Karya Bakti Lebaran ini sudah berlangsung sejak 15 tahun lalu.

Puncak peringatan HUT Gerakan Pramuka yang ke-52 kali ini berlangsung di lapangan Pusdiklatnas Cibubur, Jakarta Timur pada Rabu (14/08/2013) petang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka menjadi Pembina Upacara. Peserta upacara adalah pramuka penggalang dan penegak utusan Kwartir Daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Termasuk di dalamnya 20 penggalang, Pasukan Pangeran Jayakarta, Kemayoran, Kwarcab Jakarta Pusat dan 20 penggalang Pasukan Prabu Siliwangi, Kwarcab Depok. Adik-adik usia 11-15 tahun itu adalah anak jalanan yang aktivitas sehari-harinya di Kemayoran dan Depok. Sejak empat tahun lalu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mendampingi dua pasukan anak jalanan itu dalam program Ticket to Life (TTL). Program ini diinisiasi oleh Asia Pacific Region (APR) World Organization of the Scout Movement.

Latihan pramuka Pasukan Pangeran Jayakarta diadakan di SDN Kebon Kosong 10, Kemayoran, Jakarta Pusat setiap Ahad. Jumlah anggota saat ini ada 16 penggalang putera dan 16 penggalang puteri. Sementara latihan PasukanPrabu Siliwangi diadakan di SMP Negeri 3 Terbuka, Kwartir Ranting Sukmajaya, Kota Depok dengan anggota berjumlah 35 penggalang.

Peserta upacara HUT Gerakan Pramuka ke-52 lainnya adalah utusan Satuan Karya (Saka) Bakti Husada, Wanabakti, Taruna Bumi, Bhayangkara, Dirgantara, Bahari,  Kencana, dan Wirakartika. Selain itu juga  100 pramuka penggalang berkebutuhan khusus (tuna rungu) utusan Kwarda Jakarta.  Mereka juga akan memperagakan tarian Nusantara bersama rekan-rekan lainnya.

Tema Hari Pramuka ke-52 kali ini adalah Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka.  Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar  menjelaskan pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda Indonesia dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda,” ujar Kak Azrul.

Menurutnya, ada tiga milestone keberhasilan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini. Pertama, pencanangan Program Revitalisasi Pramuka oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Implikasi dari hal itu adalah pembaharuan sistem pendidikan kepramukaan, kurikulum baru, sistem akreditasi Gudep, serta sertifikasi dan lisensi para Pembina.

Kedua, terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Aturan ini memperkuat legalitas Pramuka di Indonesia. Ketiga, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib. Khusus untuk milestone yang ketiga ini, Gerakan Pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai mata pelajaran ekstrakurikulur wajib.

Permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesai pada saat ini memang telah sangat mengkhawatirkan. Hanya saja disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara internasional, kata Kak Azrul,  Gerakan Pramuka lebih menekankan tidak pada ketetapan wajibnya saja, melainkan bagaimana secara bersungguh-sungguh menggalakkan pendidikan kepramukaan di sekolah. Untuk ini seyogiyanyalah yang diwajibkan bukan mengikuiti pendidikan kepramukaan disekolah, melainkan mendirikan Gugusdepan Gerakan Pramuka di setiap sekolah.

“Sedangkan kehendak untuk meningkatkan cakupan sehingga semua murid sekolah ikut dalam pendidikan kepramukaan, kiranya dapat dicapai melalui dua hal,” kata Kak Azrul. Pertama, mengupayakan pendidikan kepramukaan menarik bagi para siswa. Untuk ini pelbagai faktor penarik (pull factorsharus dapat dilakukan, antara lain menyediakan pembina yang andal, melengkapkan gugusdepan dengan pelbagai sarana dan prasarana pendidikan kepramukaan, serta menyediakan dana operasional gugusdepan.

Kedua, mengupayakan lingkungan sekolah mendorong perkembangan pendidikan kepramukaan. Untuk ini pelbagai faktor pendorong (push factors) harus dapat dilakukan, antrara lain memasukkan pelaksanaan pendidikan kepramukaan dalam akreditasi sekolah, memasukkan aktivitas guru pada penilaian kinerja tahunan, serta memperhitungkan keterlibatan murid dalam kegiatan kepramukaan pada waktu menetapkan siswa teladan.

Rangkaian HUT Gerakan Pramuka ke-52 akan diisi pula oleh acara Tabur Bunga di Tamam Makam Pahlawan Kalibata, makam Jenderal Soeharto dan Ibu Tien Soerharto,  makam Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan di perairan Kepulauan Seribu.  Selain itu pada 9-14 September akan diadakan Karang Pamitran Nasional yang diikuti 4.000 pembina pramuka utusan 400 kwartir cabang seluruh Indonesia.

Sementara itu pada 3-5 Desember 2013 akan diadakan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pertemuan lima tahun sekali ini akan menetapkan Anggaran Dasar/Rumah Tangga, menyusun Rencana Kerja 2013-2018 dan memilih Ketua Kwarnas periode 2013-2018.  Selain itu akan dibahas terbentuknya dua Satuan Karya (Saka) baru, yakni Saka Kalpataru (kerja sama Kwarnas dengan Kementrian Lingkungan Hidup) dan Saka Pariwisata (Kwarnas dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). 
Nasional - 16 Ags 2013 - 02:41:51

Banggalah jadi Anggota Pramuka, Tunas Emas Generasi Muda Indonesia

244967_6.JPG

Jakarta (14/8) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh peserta dan para anggota Pramuka di Tanah Air untuk terus bersemangat mengikuti kegiatan dan aktivitas kepramukaan. "Banggalah jadi anggota Gerakan Pramuka, menjadi tunas-tunas emas generasi muda Indonesia," seru Presiden dalam amanahnya pada Hari Pramuka ke-52, Rabu (14/8) pukul 16.00 di Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.

Menurut Presiden, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi luhur, ramah dan toleran. Itulah karakter bangsa Indonesia yang luhur. Untuk terus menjaganya, harus dilakukan dengan mendukung dan mengembangkan revitalisasi Gerakan Pramuka.

Kepala Negara menyampaikan, bangsa Indonesia dapat merdeka dari penjajahan karena memiliki karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan. Selain itu, Indonesia sebagai bangsa yang beragam dapat hidup rukun karena adanya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

"Peran generasi muda sebagai subyek sejarah, aktor kritis dan kreator yang menentukan wajah masa depan bangsa kita harus kita bina," ujar Presiden. Generasi muda saat ini akan menjadi pelaku sejarah yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia, tambahnya.

SBY berharap pada kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun nanti, Indonesia dapat tampil sebagai bangsa yang unggul dan maju. "Adik-adik akan menjadi penggerak utama kemajuan bangsa," tegasnya

Revitalisasi Gerakan Pramuka harus terus diarahkan ke pemantapan gerakan dalam memperkuat karakter bangsa. Karakter dan watak bangsa yang unggul akan mampu mempertahankan nilai-nilai bangsa. Menurut SBY, pemantapan dapat dilakukan pada 4 konsesus bangsa Indonesia yaitu Pancasial, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Insya Allah akan mempertahankan cita-cita generasi muda untuk menjadi generasi yang cerdas, tangguh, unggul, inovatif, dan mandiri," kata SBY.


"Kita ingin memiliki generasi muda yang berakhlak mulia, memiliki sikap toleran, humanis, dan siap bersaing dengan dunia global," lanjut Presiden.

Tak lupa, Presiden juga mengingatkan adik-adik Pramuka untuk selalu rukun dengan sesama, memiliki rasa toleransi tinggi pada siapaun walaupun berbeda. "Indonesia adalah bangsa majemuk kita harus bisa hidup dalam kemajemukan itu," SBY mengingatkan.

Peran serta Gerakan Pramuka di Tanah Air dalam pemantapan karakter bangsa terus berkembang. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar sebelumnya menyampaikan mengenai keberhasilan gerakan Pramuka dalam waktu tujuh tahun terakhir. 

Keberhasilan ini dibagi menjadi 3 milestone, pertama, pencanangan program Revitalisasi Pramuka oleh SBY tahun 2006. Kedua, terbitnya UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Terakhir, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ektrakuliluler wajib.

 "Yang diwajibkan bukan mengikuti pendidikan kepramukaan di sekolah, melainkan mendirikan gugus depan Gerakan Pramuka di setiap sekolah. Sumber: presidenri.go.id 
Nasional - 16 Ags 2013 - 08:52:50

Karya Bakti Lebaran Bagian Pendidikan Karakter

784760_2.JPG

Jakarta (4/8), Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Kepramukaan dan Saka, Mayjen TNI (Purn) Hatta Syafrudin, S.H mengatakan bahwa Karya Bakti Lebaran yang diselenggarakan setiap tahun oleh Gerakan Pramuka merupakan bagian dari pendidikan karakter yang menjadi misi Gerakan Pramuka.
Demikian Kak Hatta menyampaikan hal tersebut ketika mewakili Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka saat mencanangkan kegiatan Aksi Pramuka Peduli Lebaran 1434 H. Kegiatan berlangsung tanggal 4 Agustus 2013 di Terminal Terpadu, Merak, Banten.
“Pasti dalam melakukan berbagai macam kegiatan khususnya melaksanakan Aksi Pramuka Peduli Lebaran di wilayah Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten ini Gerakan Pramuka tidak dapat kerja sendiri. Karena kegiatan ini hanya dimungkinkan berkat adanya kerjasama erat dan bersinergi dengan otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak yang dalam hal ini PT (Persero) ASDP dan Kepala Pelabuhan Penyeberangan Merak”, tegas Kak Hatta.
Khusus para petugas, yaitu anggota Gerakan Pramuka dan Pembina Pendamping untuk terus melakukan koordinasi dan mematuhi segala ketentuan yang berlaku dan lakukan kegiatan bakti ini dengan sungguh-sungguh walaupun dalam suasana menjalani ibadah puasa, ungkap Kak Hatta.
Kegiatan Aksi Pramuka Peduli yang bertajuk “Karya Bakti Lebaran 1434 H”,ini merupakan tradisi tahunan yang dilakukan Gerakan Pramuka seluruh Indonesia. Kwarnas Gerakan Pramuka beserta jajarannya mengerahkan anggota Pramuka Penegak dan Pandega  dan mereka ditempatkan diberbagai terminal-terminal/stasiun-stasiun dan pelabuhan guna membantu kelancaran arus mudik lebaran. Tidak sedikit pula anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di bawah binaan Satuan Karya (SAKA) Bhayangkara bergabung dengan anggota Kepolisian Republik Indonesia, membantu polisi mengatur arus lalu lintas yang mengalami kemacetan.
Untuk tahun ini, pencanangan Karya Bakti Lebaran 1434 H dipusatkan di Terminal Terpadu Merak, Banten dengan mengerahkan anggota Gerakan Pramuka di wilayah Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cilegon, Banten.
Selain itu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka didukung oleh berbagai pihak, seperti RRI, Yayasan Dompet Dhuafa, DNIKS, DAITV, IRSI mendirikan posko gabungan diberbagai titik strategis guna membantu kelancaran arus mudik. Posko gabungan yang mengangkat tema “Wujudkan Bangsa Yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka” ini tersebar diseluruh Indonesia dengan lokasi kegiatan di daerah pelabuhan penyebrangan, terminal dan lain sebagainya.

Adapun tugas pokoknya adalah membantu petugas terminal Bus/Stasiun KA dan Terminal Laut, dalam memberikan pelayanan terhadap kelancaran antrian tiket; memandu calon penumpang untuk menuju kendaraan sesuai tujuan; membantu petugas demi terciptanya ketertiban umum, keamanan dan kebersihan lingkungan; memandu calon penumpang ke arah tempat-tempat ibadah, MCK dan tempat-tempat penting lainnya, membantu memberikan pelayanan kesehatan awal (P3K), terhadap para calon penumpang yang membutuhkan; membantu para manula/jompo/ penyandang cacat mengangkut barang bawaannya.
Dalam acara pencanangan ini Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyerahkan bingkisan lebaran kepada anak yatim/dhuafa dan petugas kebersihan pelabuhan. Acara kemudian dilanjutkan peninjauan dan bertatap muka dengan calon menumpang.